Sabtu, 16 Maret 2013

Tetrahydrofuran, THF


Tetrahydrofuran
1.      Definisi
Tetrahydrofuran, atau dikenal sebagai THF, adalah senyawa organik heterosiklik dengan rumus kimia (CH2)4O. Ia berupa cairan berviskositas rendah dan memiliki aroma seperti dietil eter. Ia termasuk dalam molekul eter yang paling polar. THF adalah analog yang terhidrogenasi dari senyawa aromatik furan. THF adalah pelarut aprotik dengan tetapan dielektrik 7,6. Ia memiliki kepolaran yang sedang dan melarutkan berbagai macam senyawa nonpolar maupun polar.
2.      Synonym
THF; tetrahydrofuran; oxolane; Sodium tri-sec-butylborohydride; Butane, alpha,delta-oxide; Cyclotetramethylene oxide; Diethylene oxide; Furan, tetrahydro-; Furanidine; 1,2,3,4-tetrahydro-9H-fluoren-9-one
3.      Formula
C4H8O / (CH2)4O
   
4.      Sifat Fisik dan Kimia
Tampilan:
a.       Jenis benda (padat cair atau gas)     : cair
b.      Warna                                          : bening
c.       Bau                                             : Eter
d.      Ambang Bau                                 : Tidak tersedia informasi
e.       pH                                               : Neutral
f.       Titik lebur (°C)                             : -108.5
g.      Titik beku (°C)                              : belum ditentukan
h.      Titik didih (°C)                              : 66
i.        Titik nyala (°C)                             : -21.2
j.        Laju Penguapan                             : data tidak tersedia
k.      Benda-benda yang mudah terbakar       : Dapat membentuk peroksida yang
 mudah meledak.
l.        Batas Ambang Terbakar di Udara atas  : belum ditentukan
m.    Bawah                                                : belum ditentukan
n.      Tekanan uap                                  : 17 kPa (@20°C)
o.      Densitas uap                                    : belum ditentukan
p.      Berat jenis                                   : 0.886 @25°C
q.      Kelarutan                                       : larut dalam Air
r.        Koefisien partisi (n-oktanol/air)      : 0.45 @25°C
s.       Suhu swa-sulut/suhu penyulutan otomatis (°C): 215
t.        Suhu penguraian (°C)         : belum ditentukan
u.      Viskositas                          : 0.456 mPa_s @ 25°C

5.      Sumber Pajanan
Industri – industri kimia.
6.      Industri yang Beresiko
Industri Pelarut
Industri pembuat Zat kimia laboratorium,
Corrosion Inhibiter, Coatings, dan Cleaning agent
Industri kimia Organik (Petrokimia)
Industri Kimia halus
7.      Perkerja yang Beresiko
Pekerja yang bekerja di Industri-industri yang beresiko.
8.      Kegunaan
Pelarut, Zat kimia laboratorium, Corrosion Inhibiter ( penghambat korosi ), Coatings (pelapis), dan Cleaning agent
9.      Farmakokinetik (Absorbsi, Biotransformasi,ekskresi)
Hal ini diekskresikan dalam air susu ibu. Dapat menyebabkan kanker berdasarkan data hewan. Tidak ada data manusia yang ditemukan pada saat ini. dapat menyebabkan kerugian efek reproduksi (fetotoxicity) berdasarkan data hewan. Tidak ada data manusia yang ditemukan pada saat ini. Dapat mempengaruhi materi genetik.


10.  Gejala keracunan (Akut dan Kronis)
a.      Potensi Efek Kesehatan Akut:
Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan). Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (permeator), dari menelan, inhalasi.
b.      Potensi Efek Kesehatan kronis:
Efek Karsinogenik: Tidak tersedia.
Efek Mutagenik: mutagenik untuk sel somatik mamalia. mutagenik untuk bakteri dan atau ragi.
Efek teratogenik: Tidak tersedia.
PEMBANGUNAN TOKSISITAS: Tidak tersedia.
Substansi mungkin menjadi racun bagi darah, ginjal, paru-paru, hati, saluran pernapasan bagian atas, kulit, mata, sistem saraf pusat (SSP). Berulang atau kontak yang terlalu lama substansi dapat menghasilkan kerusakan organ target.
11.  Standar Kesehatan (Batas pajanan)
Exposure Limits:
Chemical name: tetrahydofuran
ACGIH: 50 ppm 8hrs/TWA, 100 ppm 15 min/STEL
OSHA 200 ppm 8hrs/TWA
12.  Penanganan Keracunan (Pertolongan dan Pengobatan)
a.       Kena mata: Segera bilas dengan banyak air, juga di bawah kelopak mata, untuk sedikitnya selama 15 menit. Tangani segera secara medis jika iritasi tidak kunjung hilang.
b.      Kena kulit: Bersihkan kulit dengan sabun dan air.
c.       Terhirup: Pindahkan ke tempat berudara segar. Segera panggil dokter.
d.      Tertelan: JANGAN pancing supaya muntah. Minum 1 atau 2 gelas air. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar. Segera panggil dokter atau Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan POM.
e.       Perlindungan petugas pertolongan pertama: Gunakan alat pelindung diri
f.       Catatan untuk dokter: Tangani menurut gejala
13.  Pengendalian
a.      Tindakan rekayasa untuk mengurangi pajanan (paparan) : Pastikan terdapat ventilasi yang memadai, terutama di daerah yang tertutup / terkurung
b.      Alat Pelindung Diri :
-          Perlindungan mata/wajah : Kacamata tahan zat kimia harus digunakan. Topeng-wajah.
-          Pelindung kulit dan tubuh :  Gunakan pakaian/sarungtangan pelindung
-          Perlindungan pernapasan : Gunakan hanya dengan ventilasi yang cukup. Bila ventilasi tidak memadai gunakan pelindung pernapasan.
c.       Tindakan higienis : Tangani sesuai dengan praktik kebersihan dan keselamatan industri yang baik.
14.  Daftar Pustaka

Semoga Bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar