Sabtu, 16 Maret 2013

Demam Berdarah Dengue ( DBD )

assalamualaikum :))

Kali ini saya akan membahas tentang DBD berdasarkan permasalahan suatu kasus dari sebuah koran.

Dan sebenarnya ini adalah tugas mata kuliah "Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan" saya. Semoga Bermanfaat ^^



1.    Permasalahan  Kesehatan
Kasus penyakit yang ingin saya bahas adalah kasus penyakit demam berdarah di Pagaralam. Dilaporkan bahwa di Pagaralam terjadi paling tidak 90 kasus demam berdarah dari tahun 2011 hingga Desember 2012.
Pada kasus tersebut demam berdarah tidak hanya menyerang anak-anak saja, tetapi juga menyerang orang dewasa.
Dilaporkan bahwa di Pagaralam pada tahun  2011 kasus DBD mencapai 32 kasus dan meningkat di tahun 2012 mencapai 76 kasus. Dengan rincian pada tahun 2011, terjadi masing-masing satu kasus di bulan Mei dan Juni, untuk Agustus dan September masing-masing 3 kasus, Oktober 19 kasus, November 4 kasus, dan Desember 1 kasus. Sedangkan untuk tahun 2012, tercatat untuk bulan Januari terdapat 11 kasus DBD, Februari 7 kasus, Maret 14 kasus, April 4 kasus, Mei 4 kasus, Juni 13 kasus, Juli 9 kasus, Agustus 14 kasus, September 8 kasus, Oktober 5 kasus, November 1 kasus, dan untuk bulan Desember sedikitnya terekam 4 kasus DBD yang terjadi.

2.        Latar belakang
Seperti yang sudah dikatakan dalam berita tersebut, saya tertarik memilih kasus ini dikarenakan rasa penasaran yang disebabkan oleh kejadian kasus demam berdarah yang menyerang kota Pagaralam.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Gejala Orang Yang Terserang Penyakit Demam Berdarah Dengue / DBD :
a.         Badan demam panas tinggi lebih dari 2 hari
b.        Nyeri pada ulu hati
c.         Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik, diregangkan dan lain sebagainya.
d.        Bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah darah, dan melalui buang air besar.
e.         Penderita bisa pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Dan telah diketahui bahwa kota Pagaralam dikenal sebagai daerah dingin. Sebagai atap Daerah Propinsi Sumatera Selatan, Kota Pagar Alam berada pada ketinggian 100 – 1000 Mdl ( Meter dari permukaan laut ) dari luas wilayah dataran tinggi di daerah ini berada dibawah kaki Gunung Dempo + 3159 Meter. Berdasarkan pengamatan dari Pos pengamatan Gunung Api Dempo, suhu udara minimum di Kota Pagar Alam selama Tahun 2010 adalah 190C sedangkan suhu maksimum adalah 300C. Lagipula Pagaralam, selama ini bukanlah daerah endemis penyakit demam berdarah.
Endemi berasal dari bahasa Yunani “en” yang artinya di dalam dan “demos” yang artinya rakyat. Terjadi pada suatu populasi dan hanya berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar. Daerah Endemi adalah daerah dengan penyakit yang umum terjadi pada laju konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi. Dan ditinjau dari pengertian diatas sudah jelas Pagaralam bukan daerah Endemis penyakit demam berdarah.
Namun yang terjadi adalah selama dua tahun terakhir selama tahun 2011 dan 2012, kasus DBD di Pagaralam meningkat drastis.

3.        Determinan
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya dari satu penderita ke penderita lain disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Bila dikaitkan dengan konsep L. Blum , maka Determinannya adalah :
a.         Lingkungan,
Fisik :
1)   Kualitas perumahan yang kurang layak, pencahayaan dan bentuk rumah
2)   jarak antar rumah dan bahan bangunan yang akan mempengaruhi penularan
3)   Pendidikan, akan mempengaruhi cara berpikir dalam penerimaan penyuluhan dan cara pemberantasan yang dilakukan
4)   sanitasi lingkungan yang buruk
5)   Sarana Kesehatan yang tidak terjangkau ( jauh )
Biologi :
1)   Perubahan suhu, kelembaban nisbi, dan curah hujan
b.        Perilaku,
1)   Kurangnya perhatian sebagian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal, sehingga terjadi genangan air yang menyebabkan berkembangnya nyamuk.
2)   Kurang baik perilaku masyarakat terhadap PSN (mengubur, menutup penampungan air, menguras bak mandi )
c.         Pelayanan Kesehatan,
1)   Jarangnya penyuluhan dan sosialisasi tentang penyakit DBD
2)   Jarangnya pembasmian nyamuk yang dilakukan Dinkes
3)   Kurang tanggapnya pemberi layanan kesehatan terhadap pasien
d.        Penduduk,
1)        Kepadatan Penduduk
2)        Mobilitas penduduk
3)        Kerentanan individu terhadap penyakit
Penyakit DBD lebih berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Masyarakat yang kurang peduli kebersihan lingkungan dan ancaman penyakit berbahaya merupakan lokasi yang sangat baik untuk perkembangbiakan penyakit ini.
Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini. Nyamuk dewasa betina mengisap darah manusia pada siang hari yang dilakukan baik di dalam rumah ataupun luar rumah. Pengisapan darah dilakukan dari pagi sampai petang dengan dua puncak yaitu setelah matahari terbit (08.00-10.00) dan sebelum matahari terbenam (15.00-17.00).
Semua tempat penyimpanan air bersih yang tenang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes misalnya gentong air murni, kaleng kosong berisi air hujan, bak kamar mandi atau pada lipatan dan lekukan daun yang berisi air hujan, vas bunga berisi air dan lain-lain. Namun nyamuk Aedes aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak pada kontainer yang ada dalam rumah.


4.    Program dan Tujuan Program
Untuk mengatasi permasalahan ini dibutuhkan beberapa program untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dan melakukan pengendalian terhadap penyakit didaerah Pagaralam ini yang disesuaikan dengan determinan yang ada. Dengan tujuan untuk mengurangi angka kejadian kasus DBD di Pagaralam.
a.         Promotif
1)   Promosi kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan dan penanggulangan faktor resiko dengan cara :
a)    Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x seminggu.
b)   Mengganti dan menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali
c)    Menutup tempat penampungan air rapat – rapat.
d)   Membersihkan halaman rumah dengan cara mengubur kaleng – kaleng bekas, botol–botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang, seperti aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah.
2)   Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Faktor resiko penyakit DBD.
3)   Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD tersebut antara lain dengan cara pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan.
4)   Mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat secara merata melakukan Pemberantasan Sarang  Nyamuk ( PSN ) di berbagai wilayah, artinya tidak hanya satu Rt atau Rw saja, tetapi telah meluas di semua wilayah maka pemberantasan demam berdarah akan lebih cepat teratasi. Sebab jika hanya satu daerah saja yang melaksanakan program tersebut namun daerah lainnya tidak, maka dimungkinkan orang yang berasal dari wilayah yang telah bebas namun berkunjung ke daerah yang masih terdapat penderita demam berdarah dan tergigit oleh nyamuk Aedes aegypti akan tertular demam berdarah pula dan dengan cepat penyakit inipun akan tersebar luas kembali.
b.        Preventif
1)   Melakukan pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. Abate ini hanya membunuh jentik nyamuk dan aman bagi manusia maupun ikan.  Fogging merupakan salah satu bentuk upaya untuk dapat memutus rantai penularan penyakit DBD, dengan adanya pelaksanaan fogging diharapkan jumlah penderita Demam Berdarah dapat berkurang. Sebelum pelaksanaan fogging pada masyarakat telah diumumkan agar menutup makanannya dan tidak berada di dalam rumah ketika dilakukan fogging termasuk orang yang sakit harus diajak ke luar rumah dahulu, selain itu semua ternak juga harus berada di luar. Rumah yang telah di fogging ini harus dibiarkan tertutup selama kurang lebih satu jam dengan harapan nyamuk-nyamuk yang berada dalam rumah dapat terbunuh semua, dengan cara ini nyamuk-nyamuk akan terbunuh karena malathion bekerja secara “knoct down”. Setelah itu fogging dilanjutkan di luar rumah / pekarangan. Setelah satu rumah beserta pekarangannya selesai difogging maka fogging dilanjutkan ke rumah yang lain, sampai semua rumah dan pekarangan milik warga difogging.
2)   Pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk dan perbaikan desain rumah.
3)   Melakukan pencegahan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah dan segeralah berobat bila timbul gejala-gejala DBD.
4)   Menggunakan Peran media massa dalam penanggulangan DBD dan sebagai peringatan dini kepada masyarakat juga ditingkatkan. Dengan adanya sistem pelaporan dan pemberitahuan kepada khalayak yang cepat diharapkan masyarakat dan departemen terkait lebih waspada.
c.         Kuratif
1)   Memberikan perawatan medis dan pengobatan kepada penderita DBD di Pagaralam
d.        Rehabilitatif
1)   Melakukan kunjungan kerumah-rumah pasien sebagai tindak lanjut perawatan yang telah diberikan pelayanan kesehatan setempat.
2)   Memberikan motivasi dan dukungan agar menjaga kesehatan dan perilaku agar terhindar dari terserang penyakit DBD lagi.

5.        Rencana Intervensi
a.         Intervensi terhadap Penyakit ( Pengobatan Penyakit)
1)   Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemberantasan sarang nyamuk untuk mengurangi faktor resiko penyakit DBD.
2)   Memberikan perawatan medis kepada penduduk penderita DBD.
3)   Meningkatkan peran serta pemerintah dalam mengurangi angka kejadian kasus penyakit DBD di Pagaralam.
b.        Intervensi terhadap Faktor Risiko ( Perilaku dan lingkungan )
1)   Melakukan fogging/pengasapan guna memutus rantai penularan DBD.
2)   Membagikan bubuk abate (temephos) secara gratis pada masyarakat untuk diberikan pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. Abate ini berguna untuk membunuh jentik nyamuk.
3)   Membiasakan diri untuk berperilaku pencegahan penularan penyakit DBD seperti menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, dan gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah
4)   Mengkondisikan lingkungan untuk selalu bersih, seperti menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x seminggu, mengganti dan menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup tempat penampungan air rapat – rapat, dan membersihkan halaman rumah dengan cara mengubur kaleng – kaleng bekas, botol–botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang, seperti aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah.

Dan ini adalah sumber referensi saya :


http://kot-pagaralam.bpn.go.id/Propinsi/Sumatera-Selatan/Kota-Pagar-Alam/Berita/sekilas-info.aspx
http://www.pagaralam.go.id/v1/index.php/sekilas/geografis-pagaralam

1 komentar:

  1. Selama bertahun-tahun, saya telah membaca dan melihat iklan di media massa tentang semua pil penambah penis dan berpikir bahwa itu semua adalah penipuan atau tipuan. Semua situs medis yang saya kunjungi menyatakan bahwa tidak ada suplemen herbal yang akan membantu meningkatkan ukuran penis. Saya menjadi sangat depresi ketika membaca ini, karena sayangnya saya tidak secara alami diberkati dengan penis yang cukup besar untuk membangkitkan pasangan seksual saya atau pasangan masa lalu. Saya seorang pria yang melewati masa seksual saya dan kinerja seksual saya banyak yang diinginkan. Saya memutuskan untuk mencoba obat herbal Doctoc Akhigbe setelah semua pembacaan dan penelitian yang telah saya lakukan. Saya melihat kesaksian "Joe" tentang doktror Obat Herbal Akhigbe Karena ada Jaminan Uang Kembali, saya memberinya percobaan apa yang harus saya hilangkan ? Saya tidak percaya hasil yang saya lihat setelah meminum Obat Herbal Alami dan Sabun Herbal untuk dioleskan pada penis saya! dia mengirim kepada saya melalui jasa pengiriman kurir DHL. Dalam waktu sekitar 2 minggu saya memiliki peningkatan yang nyata dalam ketebalan penis saya. Kemudian setelah beberapa minggu tambahan, itu mulai bertambah panjang dan saya kagum dan sangat bersemangat. Sebelum saya menghabiskan minuman dan sabun, penis saya bertambah dua inci. Saya telah mengalami banyak kemajuan dalam kehidupan seks saya dan pil-pil ini tentu bernilai setiap sen yang saya habiskan untuk mereka! Saya ingin berterima kasih kepada Dr Akhigbe atas waktu dan upaya yang mereka habiskan untuk membantu orang-orang dalam situasi saya. Saya tahu banyak di luar sana yang menderita masalah ini dan mereka membutuhkan bantuan, kirimkan email kepadanya. drrealakhigbe@gmail.com. Ia juga menyembuhkan penyakit lain seperti: Menstruasi Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Pembesaran payudara. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Untuk pengobatan Anda, kirim email kepadanya sekarang: drrealakhigbe@gmail.com atau Hubungi nomornya: +2349010754824.

    BalasHapus